Jumat, 26 April 2013

Makalah : ILMU EKONOMI


MAKALAH ILMU EKONOMI
PENAWARAN
   

NAMA : 1. Devyta Varnisya
                2. Dahlia
                3. Oni Ulfasari


KELAS : 1DF02



EKONOMIKA


                                                           

KATA PENGANTAR
                                                                                                                            
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi umat-Nya. Alhamdulilaah Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomika dengan Judul “PENAWARAN” ,karena terbatasnya ilmu yang dimiliki oleh penulis maka Makalah ini jauh dari sempurna untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan dan bimbingan yang telh diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin
Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

................,.........................   

                                                                                                                                                 Penulis












DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................          i
DAFTAR ISI..........................................................................................          ii

BAB I PENDAHULUAN
A      Latar Belakang........................................................................................          1
B      BAB II PEMBAHASAN
  1. Definisi penawaran......................................................................          2
  2. Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi............................          2
  3. Jenis penawaran...........................................................................          3
  4. Kurva Penawaran........................................................................          4
  5. Faktor yang mempengaruhi dan fungsi penawaran …………….        5,6
BAB III KESIMPULAN.................................................................          7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................         8











        


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Ekonomi merupakan salah satu ilmu social yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,distribusi,pertukaran,dan lonsumsi barang maupun jasa. Salah satu masalah yang di bahas dalam konomi yaitu Penawaran.
Istilah ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos yang berarti keluarga dan nomos yang berarti aturan. Dengan demikian ekonomi dapat di artikan sebagai aturan rumah tangga.
Dalam ekonomi dikenal juga ahli ekonomi yaitu orang yang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.















BAB II
                                                                PEMBAHASAN                  
A.    Definisi penawaran barang

Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan untuk dijual pada berbagai tingkat harga dalam suatu pasar pada waktu tertentu. Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa penjual akan menjual barangnya sejumlah tertentu untuk masing-masing tingkat harga tertentu. Pada saat harga rendah, maka ia hanya menjual sedikit sebab takut rugi, tetapi pada saat harga naik maka jumlah barang yang dijual pun banyak sebab akan memperoleh keuntungan. Penawaran barang tersebut terjadi pada pasar tertentu dan waktu yang tertentu pula, artinya pada pasar yang berbeda dan waktu yang berbeda, maka jumlah barang yang ditawarkan pun kemungkinan berbeda pula.Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan untuk dijual pada berbagai tingkat harga dalam suatu pasar pada waktu tertentu. Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa penjual akan menjual barangnya sejumlah tertentu untuk masing-masing tingkat harga tertentu. Pada saat harga rendah, maka ia hanya menjual sedikit sebab takut rugi, tetapi pada saat harga naik maka jumlah barang yang dijual pun banyak sebab akan memperoleh keuntungan. Penawaran barang tersebut terjadi pada pasar tertentu dan waktu yang tertentu pula, artinya pada pasar yang berbeda dan waktu yang berbeda, maka jumlah barang yang ditawarkan pun kemungkinan berbeda pula.


B.     Manusia sebagai makhluk social dan ekonomi

Di dunia ini mustahil manusia dapat hidup seorang diri. Manusia akan selalu membutuhkan orang lain dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam ilmu sosiologi kita telah pelajari tentang interaksi sosial dan tentang sosialisasi. Di situ dipelajari bahwa hidup seseorang akan terkucil, sendirian, dan menjadi gila jika tidak mampu bersosialisasi dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
Di samping itu, manusia tidak dapat dipisahkan dari kelompok masyarakat, karena memang manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dalam hal-hal tertentu dengan masyarakat. Manusia mempunyai naluri hidup bersama dengan orang lain.
Jadi dapat dikatakan bahwa manusia disebut sebagai makhluk sosial (homo socialis) karena selalu berinteraksi dengan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Walaupun manusia membutuhkan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, tetapi manusia tetap memiliki otonomi untuk menentukan nasibnya sendiri. Secara pribadi, manusia harus memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya.
Kita tentu paham bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Setiap manusia butuh makan dan minum agar tetap hidup. Manusia membutuhkan pakaian untuk dapat bergaul dengan baik dengan manusia lainnya. Manusia juga butuh rumah sebagai tempat berlindung. Pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan lainnya juga diperlukan manusia agar hidup lebih layak.
Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi  kebutuhannya. Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi, manusia selalu penuh perhitungan dalam hidupnya. Karena itulah manusia disebut makhluk
ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.

C.     Jenis penawaran
 1.Penawaran elastic

Penawaran disebut elastis apabila koefisien elastisitasnya lebih besar dari satu (Es > 1). Artinya,persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih besar daripada persentase perubahan harga

2. Penawaran inelastis
Penawaran disebut inelastis apabila koefisien elastisitasnya lebih kecil dari satu (Es < 1). Artinya,persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih kecil daripada persentase perubahan harga

3. Penawaran elastis uniter
Penawaran disebut elastis uniter apabila koefisien elastisitasnya sama dengan satu (Es = 1). Artinya,persentasi perubahan jumlah penawaran sama dengan persentase perubahan harga

4. Penawaran Elastis Sempurna
Penawaran disebut elastis sempurna apabila koefisien elastisitasnya sama dengan tak terhingga (Es = ∞). Artinya,pada perubahan harga tertentu, kuantitas yang diminta berubah menjadi tidak terbatas

5. Penawaran Inelastis Sempurna

Penawaran disebut inelastis sempurna apabila koefisien elastisitasnya sama dengan nol (ES = 0). Artinya,berapapun besarnya perubahan harga, kuantitas yang diminta tidak akan beruba



Faktor utama dari adanya penawaran adalah harga dan kurva penawaran. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi selain harga yaitu
Teknologi produksi, dimana keadaan teknologi yang dimiliki suatu perusahaan menentukan besar kecilnya kapasitas produksi pada perusahaan yang bersangkutan, sehingga berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan di pasar.
Biaya produksi, dimana penjual menginginkan agar dalam menjual barang dapat menutup biaya produksi yang sudah dikeluarkan.
Harapan keuntungan dimana setiap penjual mempunyai keinginan yang berbeda-beda dalam menarik keuntungan dalam penjualan barang.
Kebutuhan akan uang, dimana kebutuhan akan uang dari produsen merupakan hal yang sensitive, terutama kebutuhan uang yang mendesak seperti membayar upah, membayar utang. Terutama bagi produsen yang lemah keuangannya, sehingga akan menjual barang lebih rendah dari penjual-penjual lainnya.
Harapan harga di masa depan, dimana bagi penjual yang kuat keuangannya dapat menunda penjualan barangnya sampai harga yang lebih tinggi daripada harga sekarang.

D.     Kurva Penawaran


Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai :
“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas.
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-VqHT5i2QXrjhrT9bjDuCi5JwnysyVKsXAPIpGx16pyY1u3xsxdg3IyKPoS9aE2i0RnxTCgghF1Vhbhwo8tNhiMUewsfOVKgofFEzBiqVTxnF-5d0dtzhh2HD3VSOLdB37IY-Vc_nma0/s320/gambar+9.JPG 
E.     Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kurva Penawaran

Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva penawaran
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar


F.      Faktor yang Mempengaruhi Penawaran dan Fungsi Penawaran

Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran

Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:
§  Harga barang itu sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
§  Harga barang pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
§  Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
§  Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
§  Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
§  Perkiraan harga di masa depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.

FUNGSI PENAWARAN
       Fungsi penawaran menghubungkan harga barang di pasar dengan jumlah yang ditawarkan produsen. Menurut hukum penawaran, pada umumnya bila harga suatu barang naik maka jumlah yang ditawarkan akan naik. Curam kurva penawaran umumnya positif, Dlam kasus-kasus tertentu mungin juga dapat terjadi bahwa curam kurva penawaran nol atau tak terhingga.
       Seperti halnya pada kurva permintaan, sumbu y digunakan untuk harga barang setiap unitnya dan sumbu x untuk jumlah barang yang ditawarkan. Bentuk umum fungsi penawaran :
Q = a + bP


 







BAB III
KESIMPULAN



Setiap orang pasti selalu melakukan transaksi ekonomi, termasuk dalam hal penawaran barang.
Mengingat pentingnya penawaran barang dalam ekonomi karena tanpa adanya penawaran, produksi barang yang dihasilkan dengan barang yang dijual tidak akan seimbang sedangkan dalam proses produksi barang yang akan dijual,kita sebagai produsen pasti menginginkan laba/untung sebanyak-banyaknya dengan bantuan penawaran.





































DAFTAR PUSTAKA



Task : English Promotion




Nama : Devyta Varnisya A
NPM   : 51212937

 This perfume has a unique shape is feminine and  cute . This parfum fragrant apples and berries combine with white floral fragrance soft, very reasonable for girls if you to go to a party,hang out with friends,all activity. Fragrant perfume longer compared to other brands.

Today a discount 50% from Rp 300.000 to Rp 150,000. Let’s order now because supplies are limited. If you interested please contact me on 02177889999.



English Dialogue


Nama : Devyta Varnisya
Kelas : 1DF02
UNIVERSITAS GUNADARMA
TUGAS : English Dialogue


Devyta: lia hy how are you??
Lia: I'm fine and you???
Devyta: I'm fine by the way this day there is an event you do not???
Lia: no plan, Do they have what??
Devyta: how to come to the event my friend birthday party
Lia: hmm okay
Devyta: hy nining happy birthday wish you all the best
Nining: devyta thank you for coming to my birthday party
Devyta: oh yeah this is my friend introduce
Nining: hy what is your name???
Lia: hy my name is lia, what your name???
Ninig : my name is nining nice to meet you
Lia : nice to meet you to and happy birthday nining
Nining: thank you, , hmm okay guys have fun in my birthday party

Lip Sync Menjadi Kebiasaan



Lip Sync, sebuah kata yang sering atau mungkin kita dengar akhir-akhir ini, sebenarnya apa itu sih Lip Sync, tetapi sebelum saya memberikan pengertian lip sync, ada baiknya kita mengerti terlebih dahulu istilah lip sync. Untuk memahami apa istilah lip sync ada baiknya diartikan secara per kata:
· Lips = Bibir
· Sing = Bernyanyi
· Sync = (kependekan dari Synchronization) Sinkronisasi
Setelah kita mengetahui apa itu istilah lip sync, maka pengertian dari Lip Sync adalah sikap seseorang seolah-seolah benar-benar bernyanyi dengan menggerakkan bibirnya dibarengi dengan lagu yang diputar melalui kaset atau media yang lain. Ketepatan, kelancaran, dan penghayatan akan menentukan seberapa berhasilnya Lip Sync atau bisa juga yaitu bibir yang menirukan dengan secara tepat dan sesuai (sinkron) dengan bunyi/vocal yang ditirunya dan menyesuaikan gerakan bibir dengan suara, sehingga nampak kita mengucapkan kata-kata sesuai dengan suara tersebut, padahal kita hanya menggerakkan bibir kita., jadi siapapun yang menirukan gerak bibir seolah-olah dia yang berkata/bernyanyi padahal suara aslinya adalah hasil rekaman yang diputar, maka dia sedang melakukan Lip Sync.
Tetapi mungkin ada beberapa orang yang menggangap lip sync itu lipsing padahal secara pengertian pun berbeda, lipsing itu bisa diartikan nyanyian bibir, Jadi menirukan ataupun bernyanyi secara live atau langsung, maka bisa saja itu artinya ya memang lipsing, karena jika dengan menggunakan referensi bahasa Inggris maka lipsing:
· Lips: Bibir
· Sing: bernyanyi
Jadi lipsing baik bernyanyi hanya sekedar menirukan atau bernyanyi secara langsung maka bisa dianggap lipsing, karena memang bernyanyi itu lewat bibir.
Setelah membahas mengenai istilah dan pengertian lip sync dan juga perbedaannya dengan lipsing, maka yang selanjutnya akan membahas mengapa lip sync bisa terjadi. Mungkin bagi sebagian besar orang tahu bahwa di acara-acara musik yang programnya rutin hampir setiap yang sering kita lihat di TV, kita seringkali melihat penyanyi berpura-pura menyanyi (mengeluarkan suara) namun sebetulnya dia hanya menirukan gerak bibir dari bunyi vocal yang diputar. Mungkin saking seringnya, orang-orang awam pun akhirnya kini akrab dengan sebutannya, yaitu “Lip Sync”.
Mengapa bisa demikian, apa yang menyebabkan para penyanyi melakukan lip sync, lip sync itu terjadi karena sebuah tuntutan, bisa tuntutan dari pihak penyelenggara acara ataupun dari si penyanyi tersebut, mengapa mereka melakukan lip sync, sebetulnya Lip Sync dilakukan dengan tujuan yaitu:
· Agar menampilkan performa yang tetap maksimal dan tidak mengecewakan penonton disaat penyanyi tersebut ada gangguan kesehatan yang membuat dia tidak memungkinkan bernyanyi dengan baik.
· Untuk memberikan performa maksimal disaat bernyanyi harus menggunakan koreografi.
· Mensiasati teknis performa disaat ada kendala alat diatas pentas (termasuk tidak sempat sound check).
· Dan lain sebagainya.
Lip sync itu ada positif dan negatifnya
Positifnya Lip Sync :
1. Ketika penyanyi sedang kehabisan suara, dan dituntut untuk bernyanyi didepan publik, maka penggunaan lip sync dianggap sah dan dimaklumi.
2. Apabila penyanyi melakukan banyak gerakan, sehingga sangat susah untuk bernyanyi, lip sync diperbolehkan.
3. Beberapa lagu memang ditujukan untuk menggunakan lip sync, namun tidak seutuhnya. Hanya beberapa bagian saja.
Negatifnya Lip Sync :
1. Membuat kualitas penyanyi memburuk.
2. Seringkali digunakan oleh orang-yang-sok-bisa-nyanyi, biasanya artis-artis atau MC yang sok bikin single, padahal gak bisa nyanyi, disaat manggung, sehingga seolah-olah suaranya begitu bagus.
3. Akan amat sangat malu apabila ketahuan melakukan lip sync.
Sebenarnya lip sync itu bukanlah suatu yang memalukan ataupun aib, tetapi tergantung dari sudut mana kita memandangnya, tetapi secara tidak langsung lip sync merupakan suatu bentuk ringan dari penipuan public, karena apa yang kita lihat dan kita dengar ternyata berbeda dengan apa yang terjadi sebenarnya, kita mungkin menggangapnya mereka bernyanyi secara langsung namun kenyataannya mereka hanya sekedar menirukan suara dalam rekaman.
Lip sync itu bagaikan dua sisi mata uang yang berlawanan, di satu sisi mereka melakukan lip sync karena adanya tuntutan dari pihak penyelanggara ataupun dari si penyanyinya, tetapi disisi lain merupakan dilemma karena mereka dianggap penipu, tidak punya kualitas ataupun cuma aji mumpung.
Sampai saat ini lip sync, masih menjadi suatu hal yang masih menimbulkan pro dan kontra, namu bagi saya pribadi jika memang Lip Sync dilakukan atas alasan yang tepat mungkin bisa dilakukan asal jangan sering dilakukan karena akan menurunkan kualitas dan akan membuat penyanyi hanya bernyanyi secara asl-asalan. Hanya saja mungkin yang dikhawatirkan oleh para musisi yaitu adanya potensi lahirnya penyanyi asal-asalan yang hanya akan melakukan pementasan dengan melakukan Lip Sync demi keuntungan atau popularitas semata, sehingga mereka tidak akan percaya diri apabila bernyanyi secara live diatas pentas (mengingat begitu mudahnya membetulkan suara yang fals di studio rekaman). Jadi jangan sampai penyanyi melakukan rekaman di studio, suara yang fals dibetulkan, lantas Lip Sync setiap diatas pentas. Tentu saja hal ini agak kurang bagus dan bisa merusak kualitas mereka, karena jika musik dijadikan 100% industri tentunya akan menghilangkan tanggung jawab, kualitas, dan hingga akhirnya nilai dari seni itu sendiri dan semuanya akan diorientasikan pada keuntungan saja.
Dalam bernyanyi ada berbagai macam, ada yang hanya sekedar bernyanyi dan ada yang bernyanyi sambil dance, dari hal itu yang bernyanyi sambil dance kebanyakan sering melakukan lip sync, walau tidak menutup kemungkinan yang hanya sekedar bernyanyi pun lip sync, namun saya mencoba menyoroti mengapa yang bernyanyi sambil dance sering melakukan lip sync, mereka  melakukan itu karena tentunya, menyanyi sambil menari itu bukan perkara yg mudah. Untuk bisa menari sambil menyanyi dibutuhkan kerja keras. Mereka harus bernyanyi menggunakan diafragma, dan itu harus stabil. Cara yang termudah yaitu dalam melatih ini yaitu dengan berolahraga sambil mengatur dan melatih berbicara dengan menggunakan diafragma tentunya, agar bisa stabil ketika bernyanyi sambil dance.
Bagaimana pun bernyanyi dengan cara Lip Sync tidak dianjurkan karena Lip Sync memang sering dianggap sebagai ketidak profesionalan atau ketidakmampuan dari penyanyi yang bersangkutan. Ada beberapa artis yang menyuarakan anti Lip Sync seperti Lady Gaga. Dia menunjukan, bernyanyi dan menari tidak mengganggu kualitas bernyanyinya bagi orang-orang yang benar-benar mau berusaha menampilkan yang terbaik.
Tetapi dalam dunia entertainment lip sync tidak bisa kita lepaskan begitu saja, karena itu ada dan terjadi karena adanya tuntutan itu, jadi Solusinya adalah marilah kita memahami trend di dunia entertainment karna kalo semakin wajar melakukanya maka masyarakat mungkin bisa menerima ini. Walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa itu merupakan suatu bentuk ringan dari penipuan publik secara tidak langsung.
Dan pada akhirnya kembali kepada diri kita masing-masing apakah memaklumi lip sync atau menentangnya, karena sampai kapan pun itu bakal ada dan terjadi selama belum ada yang melarangnya, dan sudah saatnya kita menjadi penikmat musik yang cerdas yang tidak hanya sekedar melihat, menikmati dan mendengarnya saja.
Dan pada akhirnya kembali kepada diri kita masing-masing apakah memaklumi lip sync atau menentangnya, karena sampai kapan pun itu bakal ada dan terjadi selama belum ada yang melarangnya, dan sudah saatnya kita menjadi penikmat musik yang cerdas yang tidak hanya sekedar melihat, menikmati dan mendengarnya saja

sumber :http://hiburan.kompasiana.com/musik/2013/04/06/lip-sync-antara-dilema-dan-tuntutan-548312.html 

Kamis, 04 April 2013

Makalah Pancasila : Wawasan Nusantara


NAMA : DEVYTA  VARNISYA  A
NPM :51212937


Makalah Pancasila : Wawasan Nusantara
BAB I  PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.  Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.
Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah:wadah,isi,dan tata laku.
Rumusan  Masalah
  1. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara
  2. Kedudukan,fungsi dan tujuan wawasan nusantara
  3. Wawasan nasional Indonesia
  4. Hubungan wawasan nusantara sebagai  wawasan nasional Indonesia
  5. Dinamika kewilayahan Indonesia
  6. Sasaran Implementasi wawasan nusantara
  7. Sosialisasi wawasan nusantara
  8. Tantangan Implementasi wawasan nusantara

Tujuan:
  1. Untuk mengetahui  unsur-unsur dasar dari wawasan nusantara
  2. Untuk mengetahui kedudukan,fungsi dan tujuan wawasan nusantara
  3. Untuk mengetahui wawasan nasional Indonesia
  4. Untuk mengetahui hubungan wawasan nusantara sebagai  wawasan nasional Indonesia
  5. Untuk mengetahui dinamika kewilayahan Indonesia
  6. Untuk mengetahui sasaran implementasi wawasan nusantara
  7. Untuk mengetahui sosialisasi wawasan nusantara
  8. Untuk mengetahui tantangan implementasi dari wawasan nusantara

BAB II PEMBAHASAN
  1. Wawasan Nusantara
1.      Pengertian Wawasan Nusantara 
Dari berbagai pengertian dapat di simpulkan bahwa Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan.
  1. Unsur dasar Wawasan Nusantara
  • Wadah ( contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya.
  • Isi ( content)
Merupakan aspirasi bagsa yag berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.
Isi menyangkut dua hal yaitu:
1)         Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan.
2)         Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
  • Tata laku ( Conduct)
Hasil interasi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri dari:
1)         Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia .
2)         Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.

  1. Kedudukan, fungsi, dan tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bernsyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Untuk penjelasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari:
  • Pemikiran berdasarkan falsafah pancasila
  • Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan
  •  
Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang wilayah territorial yang dibuat oleh belanda yaitu “territorial Zee en Maritime Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939),  dimana lebar laut wilayah/territorial Indonesia adalah 3 mill diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia.
Dalam peraturan, yang akhirnya dikenal dengan sebutan Deklarasi Djuanda, disebutkan juga bahwa batas laut teritorial Indonesia yang sebelumnya tiga mil diperlebar menjadi 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung terluar pada pulau-pulau dari wilayah Negara Indonesia pada saat air laut surut. Dengan keluarnya pengumuman tersebut, secara otomatis
Ordonantie 1939 tidak berlaku lagi dan wilayah Indonesia menjadi suatu kesatuan antara pulau-pulau serta laut yang menghubungkan antara pulau-pulau tersebut.
Tujuan deklarasi juanda sebagai berikut:
1)            Perwujudan bentuk wilayah Negara kesatuan republic Indonesia yang bulat dan utuh
2)            Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas Negara kepulauan
3)            Peraturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan keamanan Negara kesatuan NKRI
Sesuai dengan hukum laut internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982 wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
  1. Zona laut territorial
Batas laut territorial adalah garis khayal yang berjarak 12 mil dari garis dasar kearah laut lepas. Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungakan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar.
  1. Zona landas kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologis merupakan lanjutan dari sebuah benua, kedalaman lautnya kurang dari 150 m. Adapun batas landasan kontinen tersebut diukur dari garis dasar yaitu paling jauh 200 mil laut.
  1. Zona ekonomi eksklusif (ZEE)
Zona ekonomi eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil kearah laut terbuka diukur dari garis dasar. Pengumuman tentang ZEE dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 21 maret 1980 .
Ruang udara adalah ruang yang terletak di atas ruang daratan dan atau ruang lautan sekitar wilayah Negara dan melekat pada bumi dimana suatu Negara mempunyai hak yurisdiksi. Ruang udara, ruang daratan dan ruang lautan merupakan satu kesatuan ruang yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
  • Pemikiran berdasarkan aspek sosial budaya
Budaya atau kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan budi manusia. Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial antara anggota – anggotanya.
Berdasar ciri dan sifat kebudayaan masyarakat Indonesia sangat hiterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik yang sangat besar, terlebih kesadaran nasional masyarakat yang relatif rendah sejalan dengan  terbatasnya masyarakat terdidik. 
  • Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan
Penjajahan disamping menimbulkan penderitaan dan juga menumbuhkan semangat untuk merdeka yang merupakan awal semangat kebangsaan yang diwadahi Boedi Oetomo (1908 ) dan sumpah pemuda (1928).
Wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan dalam lingkungan bangsa yang akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita – cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain.
  1. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia
Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik, ekonomi, sosisl budaya, maupun hankamnya, selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.
  1. Implementasi Wawasan Nusantara
Penerapan Wawasan Nusantara harus tercemin pada pola piker, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan Negara.
a)      Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan  iklim menyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis,mewujudkan pemerintahan yang kuat ,aspiratif , dipercaya.
b)      Implementasi dalam kehidupan Ekonomi , adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
c)      Implementasi dalam kehidupan sosial budaya  adalah menciptakan sikap batiniah dan lahirniah yang mengakuai, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta.
d)     Implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan,adalah menumpuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela Negara pada setiap WNI. 
  1. Sosialisasi Wawasan Nusantara:
  • Menurut Sifat /cara penyampaian
  1. Langsung = >ceramah,diskusi,tatap muka
  2. Tidak langsung=>media massa
  •  Menurut metode penyampaian
a)      Ketauladanan
b)      Edukasi
c)      Komunikasi
d)     Integrasi
Materi Wasantara disesuaikan dengan tingkat dan macam pendidikan serta lingkungannya supaya bisa dimengerti dan dipahami.
  1. Tantangan Implementasi Wasantara
1)      Pemberdayaan Masyarakat
2)      Dunia Tanpa Batas
a)      Perkembangan IPTEK
Mempengaruhi pola , pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan.
b)      Kenichi Omahe dalam buku Borderless Word dan The End of Nation State menyatakan: dalam perkembangan masyarakat global,batas-batas wilayah Negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap.
3)      Era Baru Kapitalisme.
4)      KesadaranWarga Negara
 BAB III
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan Secara umum Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertiannya yaitu cara pandang yang secara utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu mewujudkan nasioanalisme yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasioanal dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak. 
Daftar Pustaka